Minggu, 23 Oktober 2011

PROSEDUR MENDIRIKAN BADAN HUKUM

1. PERSEROAN TERBATAS (PT)
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT).

Syarat umum pendirian Perseroan Terbatas (PT)

- Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
- Copy KK penanggung jawab / Direktur
- Nomor NPWP Penanggung jawab
- Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
- Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
- Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
- Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran
- Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
- Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.
- Siap di survey

Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:

- Pendiri minimal 2 orang atau lebih (ps. 7(1))
- Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
- Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan (ps. 7 ayat 2 & ayat 3)
- Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4)
- Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (ps. 32, ps 33)
- Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (ps. 92 ayat 3 & ps. 108 ayat 3)
- Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT. PMA

2. CV
Dalam mendirikan CV, ada yang dinamakan ikhtisar resmi yang artinya berkas atau data resmi yang dikeluarkan dari pihak pendiri CV tersebut. Anda harus menyiapkan ikhtisar resmi tersebut. Iktisar resmi tersebut meliputi :

Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal para pendirinya.
Penetapan nama CV anda.
Keterangan yang berisi sifat CV anda di kemudian harinya. Bersifat khusus atau terbatas untuk menjalankan sebuah perusahaan cabang secara khusus.
Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama sekutu.
Saat mulai dan berlakunya CV.
Klausul-klausul penting lain yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap sekutu pendiri.
Pendaftaran akta pendirian ke PN harus diberi tanggal.
Pembentukan kas atau uang dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari pihak ketiga. Jika kas sudah kosong, maka berlakulah tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan.
Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk bertindak atas nama persekutuan.

3. FIRMA
- Membuat akta pendirian Firma di Notaris yang berwenang.
- Membuat surat keterangan domisili perusahaan.
- Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak
- Mengurus surat Pengukuhan Usaha Kena Pajak
- Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
- Pengurusa Surat Izin Usaha
- Mengurus Tanda Daftar Perusahaan.

Sabtu, 15 Oktober 2011

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

PENGERTIAN HUKUM BISNIS

Hukum Bisnis adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan.
Hukum bisnis penting/perlu diketahui/dipelajari oleh pelaku ekonomi/bisnis karena setiap aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum. Untuk itu para pelaku bisnis/ekonomi perlu mengetahui/mempelajarinya agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat (konsumen). Sebab bagaimanapun juga hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat agar tertib, aman, tentram dan damai.

Undang - undang yang berkaitan dengan hukum bisnis :
1. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No. 14 tahun 2001, Hak Merek UU No. 15 tahun 2001, Hak Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002), Perlindungan Varietas Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia Dagang (UU No. 30 tahun 2000 ), Desain Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No. 32 tahun 2000).
2. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
3. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
4. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
5. Asuransi (UU No. 2/1992)
6. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga
7. Hukum Real estate/perumahan/bangunan
8. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
9. Hukum Kegiatan Pertambangan
10. Hukum pengangkutan (darat, laut, udara)
11. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
12. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – import)


Nama : Irvan Ardiansyah
Kelas : 3DD01
NPM : 34209920

Senin, 03 Oktober 2011

TUGAS METODE RISET BISNIS 2

Article 1
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. COCA COLA INDONESIA



TEMA : Analisis lingkungan internal dan eksternal

Latar Belakang : Kekuatan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih. Kelemahannya adalah: ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi, yang menjadi peluang PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah segmen pasar, pertumbuhan pasar, respon terhadap promosi, kestabilan struktur harga dan perkembangan produk dan ancaman dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah persaingan produk teh, kebijakan pemerintah, perubahan selera konsumen, masuknya pesaing baru, perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing.
Posisi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah kekuatan lebih besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar dapat tetap mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan.

MASALAH : Kemajuan teknologi yang begitu pesat, mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena telah usang. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap usaha bidang industri. Untuk itu, maka mereka melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

TUJUAN RISET : Untuk mengetahui posisi Coca - cola dalam persaingan di kategori minuman ringan.

METODE RISET : Kuantitatif dengan menyebar qustionaire

RUANG LINGKUP : masyarakat

TEORI DAN JURNAL :
TEORI : ( AA, 1991, 45 ); ( BJ, 1997, 2 ),( EM, 86, 4 ),( HH, 91, 3 ),( KR, 1986, 2 ),(SI, 1994, 45 )
JURNAL : George Dantzig

Article 2
Pengaruh Persepsi produk,Persepsi model iklan dan Persepsi Iklan Magnum di Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/16913/pengaruh-persepsi-produk-persepsi-model-iklan-dan-persepsi-iklan-magnum-di-media-televisi-terhadap-keputusan-pembelian-studi-kasus-mahasiswa-universitas-gunadarma-fakultas-ekonomi-kelapa-duadepok-.html

TEMA : Pengaruh Persepsi produk,Persepsi model iklan dan Persepsi Iklan Magnum di Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

LATAR BELAKANG : Iklan dapat menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau secara
fisik oleh produsen, selain itu iklan dapat dinikmati oleh orang banyak,
dapat diulang, dapat dibandingkan dengan pesaing, membangun citra
jangka panjang dan meningkatkan penjualan. Periklanan merupakan salah
satu dari alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk
mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat.
Peranan iklan juga sangat penting dalam kehidupan modern saat
ini. Tanpa iklan, produsen (perusahaan) dan distributor akan kesulitan
dalam menjual produknya dan untuk perusahaan yang ingin
mempertahankan tingkat keuntungannya maka ia harus melangsungkan
kegiatan-kegiatan periklanan secara memadai dan berkelanjutan.

MASALAH : Rumusan diatas dibatasi pada masalah pengaruh persepsi
produk, persepsi model iklan dan persepsi iklan terhadap keputusan
pembelian. Dengan sampel 74 responden mahasiswa gunadarma
fakultas ekonomi jurusan manajemen kelapa dua depok angkatan
2008 – 2009 yang penyebaran kuisioner dilakukan pada kurun
waktu 1 minggu pada tanggal 14 April 2011 dengan menggunakan:
Uji Validitas dan Reabilitas, Skala Likert, dan alat analisis Regresi
Linier Berganda, Koefisien Korelasi Person dan Koefisien
Determinasi

TUJUAN RISET : Tujuan penulis menulis penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis
dan mengetahui besarnya pengaruh persepsi produk, persepsi model iklan
dan persepsi iklan terhadap keputusan pembelian.

METODE RISET : Dalam mengadakan penelitian penulis mengadakan metode
pengumpulan data / variabel dengan menggunakan berbagi cara,
antara lain :
1. Field Research ( Penelitian lapangan)
Penelitian lapangan adalah dengan cara mengumpulkan dan
menerapkan beberapa metode antara lain :
a. Data Primer
Data primer adalah pengambilan data yang
dilakukan secara langsung. Dalam penelitian ini
penulis melakukannya dengan cara menyebarkan
kuesioner.
b. Kuesioner atau angket
Digunakan sebagai alat pengumpulan data
penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan
yang disampaikan kepada responden untuk dijawab
secara tertulis.
2. Library Research (Riset Pustaka)
Yaitu dalam metode ini penulis melakukan pengolahan dan
pengumpulkan data – data yang dibutuhkan dalam
penelitian dengan cara membaca dan mempelajari buku –
buku yang terdapat di perpustakaan, literature dan penulisan
ilmiah sejenis yang dapat menunjang mempunyai
hubungannya dengan objek yang akan diteliti.
3. Web Browsing
Yaitu usaha penulis untuk mengumpulkan artikel – artikel,
jurnal, dokumen,dll yang ada hubungannya dengan materi
penulisan ilmiah ini di internet.

RUANG LINGKUP : Dalam penulisan ilmiah ini objek yang digunakan adalah
para mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen kelapa dua depok angkatan 2008 yang dipilih secara random

TEORI & JURNAL :
TEORI : James F.Engel (2000 : 3), Kotler dan Amstrong (2008:158)
JURNAL : Leon Schiffman dan Leslie Lazar Karuk, 2007


ANALISIS : Kedua tulisan tersebut menggunakan metode riset yang hampir serupa yaitu pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif

TUGAS METODE RISET BISNIS 1

Article 1
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PT. COCA COLA INDONESIA



TEMA : Analisis lingkungan internal dan eksternal

Latar Belakang : Kekuatan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih. Kelemahannya adalah: ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi, yang menjadi peluang PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah segmen pasar, pertumbuhan pasar, respon terhadap promosi, kestabilan struktur harga dan perkembangan produk dan ancaman dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah persaingan produk teh, kebijakan pemerintah, perubahan selera konsumen, masuknya pesaing baru, perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing.
Posisi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah kekuatan lebih besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar dapat tetap mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan.

MASALAH : Kemajuan teknologi yang begitu pesat, mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena telah usang. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap usaha bidang industri. Untuk itu, maka mereka melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

TUJUAN RISET : Untuk mengetahui posisi Coca - cola dalam persaingan di kategori minuman ringan.

TEORI DAN JURNAL :
TEORI : ( AA, 1991, 45 ); ( BJ, 1997, 2 ),( EM, 86, 4 ),( HH, 91, 3 ),( KR, 1986, 2 ),(SI, 1994, 45 )
JURNAL : George Dantzig


Article 2
Pengaruh Persepsi produk,Persepsi model iklan dan Persepsi Iklan Magnum di Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/16913/pengaruh-persepsi-produk-persepsi-model-iklan-dan-persepsi-iklan-magnum-di-media-televisi-terhadap-keputusan-pembelian-studi-kasus-mahasiswa-universitas-gunadarma-fakultas-ekonomi-kelapa-duadepok-.html

TEMA : Pengaruh Persepsi produk,Persepsi model iklan dan Persepsi Iklan Magnum di Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

LATAR BELAKANG : Iklan dapat menjangkau daerah yang tidak dapat dijangkau secara
fisik oleh produsen, selain itu iklan dapat dinikmati oleh orang banyak,
dapat diulang, dapat dibandingkan dengan pesaing, membangun citra
jangka panjang dan meningkatkan penjualan. Periklanan merupakan salah
satu dari alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk
mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat.
Peranan iklan juga sangat penting dalam kehidupan modern saat
ini. Tanpa iklan, produsen (perusahaan) dan distributor akan kesulitan
dalam menjual produknya dan untuk perusahaan yang ingin
mempertahankan tingkat keuntungannya maka ia harus melangsungkan
kegiatan-kegiatan periklanan secara memadai dan berkelanjutan.

MASALAH : Rumusan diatas dibatasi pada masalah pengaruh persepsi
produk, persepsi model iklan dan persepsi iklan terhadap keputusan
pembelian. Dengan sampel 74 responden mahasiswa gunadarma
fakultas ekonomi jurusan manajemen kelapa dua depok angkatan
2008 – 2009 yang penyebaran kuisioner dilakukan pada kurun
waktu 1 minggu pada tanggal 14 April 2011 dengan menggunakan:
Uji Validitas dan Reabilitas, Skala Likert, dan alat analisis Regresi
Linier Berganda, Koefisien Korelasi Person dan Koefisien
Determinasi

TUJUAN RISET : Tujuan penulis menulis penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis
dan mengetahui besarnya pengaruh persepsi produk, persepsi model iklan
dan persepsi iklan terhadap keputusan pembelian.

TEORI & JURNAL :
TEORI : James F.Engel (2000 : 3), Kotler dan Amstrong (2008:158)
JURNAL : Leon Schiffman dan Leslie Lazar Karuk, 2007

ANALISIS :
Walaupun menggunakkan jurnal dan teori yang berbeda, tulisan yang dihasilkan kedua penulis di atas mengangkat tema yang serupa.

TUGAS METODE RISET BISNIS 3

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYWAN PT. FORTUNE INDONESIA GROUP TERHADAP KINERJA KARYAWAN

TEMA : Kepuasan kerja karyawan Fortune Indonesia (Employee Engagement Satisfy)

LATAR BELAKANG : PT. Fortune Indonesia Group yang bergerak di bidang advertising ingin meningkatkan pelayanan kepada para konsumen. Maka, Fortune Indonesia memutuskan untuk melakukan riset terhadap kepuasan karyawan Fortune Indonesia. Karena kepuasan konsumen sangat bergantung pada kinerja para karyawan dan karyawan yang tidak puas tidak akan memberikan kinerja yang terbaik terhadap perusahaan.

MASALAH : Masalah yang terjadi dalam Fortune adalah kurangnya kepuasan para karyawan terhadap pengelolaan sumber daya - dikarenakan banyaknya karywan yang bersatus kontrak, perencanaan karir - mereka menganggap status kontrak membuat masa depan mereka di Fortune tidak jelas, sistem manajemen yang dianggap menyulitkan (kurangnya perhatian kantor terhadap karyawan yang lembur), kepemimpinan, dan citra perusahaan yang dianggap kaku.

TUJUAN RISET :
Untuk mengetahuai tingkat kepuasan karyawan terhadap beberapa variabel di bawah ini :
1. Leadership (kepemimpinan)
2. Company Image (Citra perusahaan)
3. System Management and Service (sistem manajemen dan pelayanan)
4. Team Work and Collaboration (Kerjasama tim)
5. Development Plan (Perencanaan karir)
6. Dedication / Loyalty (kesetiaan karyawan)
7. Recognition (penghargaan)

METODE YANG DIGUNAKAN :
Metode kuantitatif (Online questionaire) dan kualitatif (In depth Interview)

RUANG LINGKUP
PT. Fortune Indonesia (termasuk di dalamnya : Fortune Indonesia, Fortune Adwicipta, Fortune Pramana Rancang, Fortune Pelita Alembana, dan Fortune Travindo)

AKTIVITAS :
Mensosialisasikan online questionaire dan melakukan wawancara mendalam terhadap 15 karyawan yang dipilih secara random menggunakan aplikasi Mini Tab.


**tulisan ini dibuat berdasarkan hasil magang selama 2 bulan di sebuah perusahaan riset di Jakarta.