Sabtu, 12 November 2011

TUGAS INTERNET MARKETING (2)

 TUJUAN MEMILIKI SITUS PENJUALAN DI INTERNET

Seiring dengan perkembangan teknoligi informasi dan pertumbuhan pengguna internet yang sangat meningkat pesat terutama di Indonesia, maka tujuan penggunaan fasilitas internet menjadi sangat kompleks. Salah satunya adalah untuk transaksi jual beli online yang kini semakin marak menghiasi dunia maya tersebut.
Kini metode penjualan baik produk maupun jasa dan informasi tidak hanya dengan cara konvensional tapi telah melangkah maju melalui media online. Hal ini juga tidak lepas dari mahalnya penyewaan tempat usaha dan terbatasnya pasar pada penjualan konvensional, membuat penjualan online makin ramai digeluti dan menjadi pilihan yang semakin digemari.
Teknologi internet telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari atau tidak, internet telah mengubah pola interaksi masyarakat, baik interaksi bisnis, ekonomi sosial, maupun budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai akses informasi yang dibutuhkan oleh semua level masyarakat dengan lebih gampang, cepat dan murah. Yang akan kita bahas sekarang adalah manfaat internet untuk keperluan jual beli.
Sama halnya dengan penjualan konvensional, penggunaan internet untuk keperluan jual beli untuk mencapai hasil yang diinginkan, kita juga harus melewati prosesnya. Namun, dengan penggunaan internet dalam bisnis, kita bisa mengurangi kerepotan yang sering kita alami dalam penjualan konvensional bahkan internet bisa menjadi pemecah berbagai masalah yang kerap memenjara calon pengusaha kecil untuk segera merealisasikan rencana-rencana bisnisnya. Lokasi usaha yang strategis, misalnya, tak menjadi persoalan bagi pengusaha yang memasarkan produk lewat internet. Bayangkan seandainya Anda mau membuka kios buku sungguhan. Setidaknya Anda kudu memilih lokasi yang sesuai, mendandani tampilan kios, serta mempermak interior kios. Kalau mau melayani pelanggan dengan lebih baik lagi, Anda juga mesti memikirkan area parkir yang memadai, pendingin ruangan, serta merekrut pelayan toko yang sedap dipandang. Dari segi permodalan, tentu saja beberapa komponen yang menguras kas ini dapat dipangkas, misalnya seperti biaya sewa lokasi bisa dihemat karena kita hanya perlu menyewa domain yang murah, biaya tenaga kerja, dekorasi dan alat-alat penunjang lainnya. Bahkan kalau Anda berniat membuka toko online, Anda bisa bekerja sama dengan dengan para produsen penyedia barang tanpa Anda harus menyetoknya sendiri seperti toko konvensional, bahkan Anda tidak perlu mengeluarkan biaya produksi.
Beberapa contoh pengusaha lokal yang memanfaatkan internet untuk dunia usaha adalah toko buku online www.kutukutubuku.com. Perusahaan ini memanfaatkan internet untuk pemasaran dan menjual buku-buku pilihan. Dengan bekerja sama dengan beberapa penerbit, kemudian membeli domain seharga Rp 100 ribu pertahun dan biaya hosting Rp 800 ribu perbulan, perusahaan ini mampu menjual sampai dengan 500 eksemplar buku perbulan dengan omset rata-rata Rp 100 juta dengan keuntungan sampai 20% atau Rp 20 juta.
Dengan internet, bagi Anda yang belum punya pengalaman menjual, tidak akan malu jika harus menjajakan barang dagangannya kepada orang lain, apalagi jika orang yang ditawari menolak untuk membeli. Kebanyakan orang seperti itu akan kecewa dan cendrung berhenti meneruskan bisnisnya. Berhubung calon pembelinya pengguna internet, kita tak perlu benar-benar memiliki lokasi yang strategis di pinggir jalan utama.
Dengan jual beli melalui internet, bisnis Anda berjalan 24 jam setiap hari, meskipun Anda sedang tidur. Anda tidak perlu menunggui setiap saat seperti halnya toko konvensional. Anda hanya perlu mengecek sekali-sekali kalau ada pesanan. Yang perlu Anda lakukan hanya mempromosikan website Anda secara onlline dan offline guna mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya.
Keuntungan dengan penjualan di internet bisa berlipat-lipat. Misalnya Anda mempunyai website dengan target penjualan Rp. 10 ribu perhari, jika telah tercapai maka Anda memiliki sumber penghasilan Rp 300 ribu perbulan. Bayangkan jika Anda bisa membuat lebih dari 10 website dengan target penjualan yang sama. Seandainya Anda menjual informasi seperti e book, Anda hanya perlu menjual copy-nya tanpa perlu repot dengan masalah percetakan dan distribusi, keuntungannya pun lebih besar.
Beberapa contoh pengusaha yang memanfaatkan internet sebagai sarana jual beli adalah Bhinneka.com (www.bhinneka.com), situs penjualan gadget yang terkenal. Andai koleksi produk mereka dipajang di etalase toko, tentu mereka harus membangun toko yang luas. Kenyataannya, walau kini bhinneka.com telah menyebar gerai sungguhan di beberapa lokasi, ketika mulai mengembangkan bisnis online, situs yang mendapat kunjungan belasan ribu kali setiap hari ini hanya bermarkas di sebuah ruko di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Memang, tak semua orang melek internet. Jangankan membangun situs sendiri, sekadar mencari tahu cara menyewa web server dan mendaftarkan nama domain saja belum tentu bisa. Tapi, bukankah persoalan seperti itu juga menimpa calon pengusaha non-internet?. Seberapa banyak, sih, orang yang tahu bagaimana membangun kios yang baik, mendandani tampilan luar, atau memperindah dekorasi interiornya agar menarik perhatian pembeli? Kalau orang mau menyewa kontraktor untuk membangun toko atau mempekerjakan tukang bangunan untuk membangun kios, mengapa tak melakukan hal yang sama untuk membuka toko di internet?
Internet menjadi sarana menarik untuk berbisnis karena jangkauan pasarnya begitu luas. Di Indonesia saja, menurut data catatan Asosiasi Penyedia Jasa Internet, terdapat kurang lebih 16 juta pelanggan internet. Padahal, batas negara tidak relevan manakala kita membicarakan jangkauan internet. Tak memedulikan domisili, sebab situs yang dibangun di Indonesia bisa diakses dari mana saja dengan mudah.
Pernahkah Anda membayangkan untuk membuka rombong rokok yang memiliki jangkauan pasar seluas satu kecamatan? Sulit, kan? Lewat internet bisnis pengecer rokok semacam itu bukan hanya bisa menjangkau seluruh kecamatan, kota, atau provinsi, melainkan bisa menjangkau seluruh dunia. Kurniawan Djoenaedy, pemilik dan pengelola situs Mangga-Dua.com (www.mangga-dua.com) menjadi contoh menarik. Pengusaha skala kecil yang tinggal di sebuah perumahan di kawasan Ciputat ini menjual berbagai macam rokok kretek secara eceran—tapi ukurannya per pak—lewat internet. ”Kami punya banyak pelanggan di Amerika, Eropa, Afrika, dan wilayah lain di luar Asia,” katanya.
Tak Perlu Dilihat Diraba, dan Dicicipi
Ada beberapa karakter produk yang cocok dijual melalui internet. Produk itu harus bisa dieksekusi pembeli tanpa mereka perlu memegang, mencermati bentuknya, atau mencicipi rasa dan baunya. Dengan kata lain, calon pembeli sudah bisa mengetahui manfaat dan kualitasnya dari informasi verbal yang tersedia.
Berdasarkan logika itu, produk-produk yang paling laku dipasarkan lewat internet adalah produk seputar informasi digital (e-book dan semacamnya), buku, komputer, ponsel, mesin, kamera, software, lagu, tas, aksesoris dan produk-produk sejenis. Orang membeli buku karena sedikit banyak sudah tahu kualitas pengarangnya, resensinya, atau malah sudah pernah membaca sebagian isinya. Orang bisa mengetahui kualitas komputer dari spesifikasi komponennya. Orang memutuskan untuk membeli karena yakin akan kemampuan dan kredibilitas produsennya. Orang membeli software karena yakin akan manfaatnya.
Sejauh ini memang produk-produk semacam itu yang paling laku diperjualbelikan lewat internet. Keberhasilan Bhinneka.com dan GlodokShop.com (www.glodokshop.com) membuktikan hal itu. Mereka berani memasang ribuan item barang dagangan dalam halaman-halaman situsnya. Semua dari berupa barang elektronik yang enggak perlu dipegang, dilihat secara langsung, apalagi dicicipi.
Pengalaman Edy Surandy yang mengelola situs Distrolinux.net (www.distrolinux.net) juga mencerminkan kondisi itu. Lewat situs yang terbilang sederhana, dia menjual berbagai macam distro sistem operasi Linux. “Siang hari saya pantau dari kantor, malam hari saya kelola situs dari rumah,” ungkapnya. Hasilnya sungguh lumayan untuk ukuran bisnis sambil lalu seperti itu. Setiap bulan dia perlu kulakan CD kosong hingga 100 keping. Padahal, sekeping CD yang sudah diisi dia jual dengan harga rata-rata Rp 10.000.
Pengalaman serupa dirasakan oleh para penjaja buku secara online. Inibuku.com (www.inibuku.com), misalnya, pernah mengaku melayani tak kurang dari 50 pembeli buku setiap hari. ”Orang tak perlu menyediakan waktu khusus untuk pergi ke toko buku,” celetuk Tyas Legawa, pemilik situs yang menyediakan buku dari berbagai penerbit dengan harga diskon tersebut.
Tentu saja, Anda masih berpeluang menjajakan makanan, pakaian, atau produk-produk yang biasanya perlu dilihat, diraba, atau dicicipi oleh calon pembeli. Produk semacam itu masih bisa laku dijual lewat internet kalau memenuhi beberapa syarat. Sebutlah: orang sudah mengenal merek dan kualitasnya. Kalau Anda seorang pengusaha kue yang sudah memiliki merek yang dikenal konsumen, tentu Anda bisa menjualnya lewat internet.
Sebuah situs web bisa terbentuk karena tiga unsur utama: server untuk menempatkan data-data yang bakal tersaji, nama domain atau alamat situs, serta kode pemrograman tertentu yang memungkinkan data-data bisa ditampilkan oleh sebuah halaman web. Walau ketiganya bagi sebagian besar orang merupakan ”benda asing”, untuk mendapatkannya sangat gampang. Kalau saat ini Anda punya uang sekitar Rp 100.000, besok—kalau mau—sebuah situs web milik Anda sendiri bakal mulai nampang di jagat maya.
Persaingan ketat antar-perusahaan penyedia server web begitu ketat. So, mereka saling bersaing tarif sewa penyimpanan data yang istilah kerennya web hosting. Kini tak sedikit perusahaan bersedia menyewakan ruang penyimpanan data sebesar 25 MB hanya dengan ongkos Rp 10.000 per bulan. Bahkan, kalau hanya ingin menyewa server berkapasitas 5 MB, orang cuma perlu membayar Rp 2.000 per bulan. Kalau ingin membanding-bandingkan harga, cobalah cari melalui Google atau Yahoo! dengan keywords: “webhosting + Indonesia”.
Mendapatkan dan mendaftarkan sebuah nama domain—contohnya www.domainsaya.com–juga segampang mencari webserver. Anda cuma perlu mencari konfirmasi apakah nama yang diinginkan sudah didaftarkan orang lain atau belum. Kalau belum, berarti nama domain tersebut siap Anda pakai. Untuk mendaftarkannya, Anda hanya perlu minta tolong pada perusahaan penyewaan server tadi.
PR yang agak rumit adalah membuat tampilan web. Biarpun begitu, pembuatan halaman web sederhana yang komunikatif bukan pekerjaan yang mustahil dilakukan oleh orang awam sekalipun. Banyak sekali buku tentang itu tersedia di toko buku. Artikel dan petunjuk serupa juga banyak tersebar di internet. Beberapa program pengolah kata juga menyediakan tool yang memungkinkan Anda membuat halaman web segampang mengetik dokumen. Kalau ogah belajar dan tak mau repot, menggunakan jasa orang lain untuk membuat sebuah situs sederhana juga mudah ditempuh. Percayakan pada tetangga kanan-kiri rumah yang kuliah di jurusan komputer atau teknologi informasi. Pasti mereka suka mendapatkan order kecil-kecilan.
Jangan membayangkan bahwa sebuah web komersial harus secanggih fasilitas internet banking dari bank-bank ternama. Apapun bentuknya, sesederhana apapun tampilannya, asalkan bisa digunakan untuk menawarkan dagangan, ya anggap saja sebagai web komersial. Idealnya, sebuah situs komersial memang bukan sekadar brosur atau katalog penawaran produk, tapi sekaligus menyediakan fasilitas untuk melakukan transaksi.
Kalau tak mau menyediakannya, ya enggak apa-apa. Tanpa fasilitas itu, calon pembeli dengan gampang melakukan pembayaran jarak jauh melaui ponsel, ATM, atau menyetor langsung lewat bank. Sebagai penjual, Anda bisa memanfaatkan jasa kurir atau paket pos untuk pengiriman barang dagangan kepada pembeli.
Cara paling sederhana untuk memanfaatkan internet buat berbisnis, ya, sekadar memasang iklan. Anda bisa memanfaatkan situs-situs internet yang sudah dikembangkan pihak lain dengan tujuan memang untuk memasarkan produk. Gampangnya, situs seperti itu menjadi semacam media pemasangan iklan. Kita hanya perlu memasang iklan di sana. Asal rajin menjelajahi internet, situs seperti itu banyak tersedia. Ada yang gratisan, ada pula yang pasang tarif. Kalaupun harus bayar, jangan khawatir, Anda tak perlu membayar mahal-mahal.
Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan internet guna memasarkan produk, silakan tengok situs Iklanbaris (www.iklanbaris.co.id) dan Indonetwork (www.indonetwork.com). Beragam produk barang dan jasa bertebaran di sana. Dari komputer, ponsel, sampai alat bantu seksual. Sebagian iklan disertai dengan link untuk menuju situs pemasang yang sesungguhnya, sebagian besar hanya disertai nomor telepon. Artinya, iklan itu hanya digunakan untuk menawarkan produk, bukan transaksi. Urusan transaksi dan kelanjutannya dilakukan secara konvensional.

link : http://miswans.com/internet-marketing.html
Nama : Irvan Ardiansyah
NPM : 34209920
Kelas : 3DD01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar